Inilah yang sepatutnya dilakukan oleh seorang Muslim, wahai Saudara-saudara.
Karena bersama dengan masuknya bulan yang mulia dan penuh berkah ini, maka hendaklah setiap orang
merenung bersama dirinya sendiri, untuk bermuhasabah, berkontemplasi, dan berintrospeksi diri.
Dalam renungan itu, wahai hamba Allah, jadilah kamu sebagai orang yang bertanya, dan kamu juga yang menjawabnya.
“Telah aku lalui satu tahun penuh,
dan aku juga telah berpuasa pada Ramadan yang lalu.
Lalu apa pengaruh puasa, salat, dan bacaan al-Quran terhadap diriku selama satu tahun ini?
Mengapa masih saja aku lalai dan lengah seperti ini?
Sedangkan hari demi hari terus berlalu, dan malam demi malam terus melaju.
Sesungguhnya, hari demi hari dan malam demi malam itu berlalu
untuk mengambil umurmu, wahai manusia!
Tidaklah berlalu waktu sebentar saja, melainkan umurmu juga telah dikurangi.
Maka amalan apa yang kamu titipkan padanya?”
Seorang muslim itu, wahai Saudara-saudaraku, harus senantiasa mengintrospeksi dirinya,
dan mengaku kepada diri sendiri atas kelalaiannya.
Dalam hadis diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang cerdas adalah orang yang mengintrospeksi dirinya
dan beramal untuk mempersiapkan kehidupan setelah mati.
Sedangkan orang yang lemah adalah…
orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya, lalu banyak berangan-angan kepada Allah.”
Orang yang cerdas, yang mendapat taufik,
yang mendapat pertolongan, dan memiliki hasrat yang tinggi dan semangat yang besar
adalah orang yang mengintrospeksi diri dan bermuhasabah diri.
Ini adalah perkara yang selalu kita butuhkan, wahai Saudara-saudara.
Andai saja setiap orang mengintrospeksi dirinya setiap hari,
maka ia akan tahu dengan pasti bagaimana hari ini berlalu,
dan mengetahui kelalaian dan kealpaan yang ia lakukan.
====
وَهَذَا الَّذِي يَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُ يَا إِخْوَةُ
لِأَنَّنَا وَمَعَ دُخُولِ هَذَا الشَّهْرِ الْمُبَارَكِ الْكَرِيمِ يَنْبَغِي لِلْإِنْسَانِ
أَنْ يَقِفَ مَعَ نَفْسِهِ مَوْقِفَ الْمُحَاسَبَةِ وَالْمُسَاءَلَةِ وَالْمُنَاقَشَةِ
تَكُوْنُ فِيْهِ يَا عَبْدَ اللهِ أَنْتَ السَّائِلُ وَأَنْتَ الْمُجِيْبُ
مَرَّ عَلَيَّ عَامٌ كَامِلٌ
وَصُمْتُ رَمَضَانَ الْمُنْصَرِمَ
فَمَاذَا كَانَ أَثَرُ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَالْقُرْآنِ عَلَيَّ خِلَالَ الْعَامِ؟
وَلِمَاذَا كُلُّ هَذَا التَّقْصِيْرِ مِنِّي وَالْإِهْمَالِ؟
وَالْأَيَّامُ تَمُرُّ وَاللَّيَالِي تَكِرُّ
وَإِنَّمَا تَمُرُّ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامُ
لِتَأْخُذَ عُمُرَكَ أَيُّهَا الْإِنْسَانُ
فَمَا تَمْضِي لَحْظَةٌ إِلَّا وَقَدْ خُصِمَتْ مِنْ عُمُرِكَ
فَمَا أَوْدَعْتَ فِيهَا
وَمَا يَزَالُ الْمُسْلِمُ يَا إِخْوَانِي يَدِيْنُ نَفْسَهُ
وَيَعْتَرِفُ عَلَى نَفْسِهِ بِالتَّقْصِيرِ
وَفِي الْحَدِيثِ رُوِيَ عَنْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ
وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
وَالْعَاجِزُ
مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ الْأَمَانِيَّ
فَالْكَيِّسُ الْمُوَفَّقُ
الْمُعَانُ ذُو الْهِمَّةِ وَالنَّشَاطِ
مَنْ دَانَ نَفْسَهُ مَنْ يُحَاسِبُ نَفْسَهُ
وَهَذِهِ مَسْأَلَةٌ نَحْتَاجُ إِلَيْهَا دَائِمًا يَا إِخْوَانُ
وَلَوْ أَنَّ الْإِنْسَانَ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ
عَرَفَ كَيْفَ مَرَّ عَلَيْهِ هَذَا الْيَوْمُ
وَمَاذَا حَصَلَ مِنْهُ مِنْ تَفْرِيطٍ وَتَقْصِيرٍ